MAN 2 Rembang Selenggarakan Uji Kompetensi Program Tahfidz
Program tahfidzul qur’an saat ini mulai menjamur dan banyak diadakan pada berbagai lembaga pendidikan. Hal ini tentu menjadi kabar yang menyejukkan di tengah gemburan arus modernisasi yang luar biasa masifnya.
Tak terkecuali di MAN 2 Rembang yang sudah menyelenggarakan program tahfidz untuk mengakomodasi siswa siswi yang berminat untuk menghafal Al-Qur’an. Sebagai bukti keseriusan, ada kelas khusus tahfidz yaitu kelas MIPA 1.
Sebagai wujud pertanggungjawaban madrasah kepada orangtua siswa terkait dengan program tahfidz ini, MAN 2 Rembang menyelenggarakan “Uji Kompetensi Program Tahfidz Al-Qur’an Peserta Didik Kelas XII Madrasah Aliyah Negeri 2 Rembang Tahun Pelajaran 2021-2022”.
Kegiatan ini berlangsung pada hari Rabu (16/3/2022) bertempat di aula madrasah. Sebanyak 29 peserta didik menjalani uji kompetensi ini yang terbagi menjadi dua sesi. 15 siswa menjalani uji kompetensi pada hari Rabu, sedangkan 14 siswa lainnya pada sesi kedua hari Kamis.

Kepala MAN 2 Rembang dalam sambutannya mengaku bangga dengan terselenggaranya uji kompetensi ini. Menurutnya kagiatan ini hal yang luar biasa, terjadi tanggung jawab bersama antara pengasuh program tahfidz dengan orangtua. Saat ini orangtua bisa menyaksikan langsung munaqosah (ujian) kompetensi capaian hafalan oleh para santri di madrasah selama tiga tahun yang hasilnya bervariasi.
“Untuk itu bagi yang mencapai 19 juz saya ucapkan selamat dan bisa dijadikan modal dasar untuk memacu diri hingga mencapai 30 juz ke depan. Bagi yang belum masih banyak kesempatan untuk lebih kuat lagi dalam mengejar setoran walaupun saat nanti sudah lulus dari MAN 2 Rembang,” tutur Kasnawi di depan peserta dan orangtua siswa.
Menurutnya masih banyak cara dan usaha yang bisa ditempuh para santri untuk melanjutkan hafalannya, misalnya melanjutkan di perguruan tinggi yang mempunyai pengelolaan tahfidz.

Selain itu bisa dengan melanjutkan setoran hafalan kepada para kyai atau asatidz masing-masing terutama yang saat ini masih bermukim di pondok pesantren. Biasanya banyak santri yang menunggu menyelesaikan hafalan sebelum boyong atau pindah.
Atas dasar ini kepala madrasah berharap kepada para orangtua yang hadir pada kesempatan tersebut untuk ikut mendukung hafalan putra putrinya sampai khatam serta memberitahukan kepada pengasuh tahfidz di madrasah. Hal ini tak lain sebagai tindak lanjut agar setoran hafalan tidak terputus.
“Yang Bapak/Ibu perlu ketahui juga bahwa kegiatan pada hari ini semua dibiayai dari BOS sehingga santri maupun orangtua tidak dipungut biaya,” pungkas Kasnawi.