Studi Sejarah MAN 2 Rembang, Gus Qoyum Jadi Pembicara
Rabu 3 Agustus 2023, MAN 2 Rembang berusia 61 tahun. Sebuah rentang usia yang cukup lama bagi sebuah institusi pendidikan. Sebuah perjalanan panjang yang tentunya banyak lika-liku yang dihadapi.
Untuk memperingati hari lahir ini, MAN 2 Rembang menggelar doa bersama dan study sejarah pada hari Rabu (3/8) bertempat di aula madrasah. Hadir pada acara ini seluruh civitas akademika MAN 2 Rembang.
Grup rebana siswa MAN 2 Rembang Mahfudzul Jabbar mengawali acara dengan lantunan berbagai shalawat dan qashidah. Jamaah yang hadir tampak larut dalam kekhusyukan.
Hadir juga dalam kegiatan ini, pengasuh Ponpes An Nur Lasem K.H. Abdul Qoyyum Manshur, komite madrasah serta tamu dari Kemenag Rembang.
Gus Qoyum dalam tausiyahnya menganjurkan kepada para hadirin terutama para siswa untuk tidak buang-buang waktu. Di dalam al-Qur’an juga dihargai karena mahalnya waktu.
Gus qoyum juga menceritakan tentang para pendiri madrasah. Bagaimana perjuangan mereka mengorbankan materi dan materiil untuk mendirikan dan mengembangkan MAN 2 Rembang yang di awal bernama pga lasem.
“Sangat sederhana, berjuang dan ikhlas demi minterkan orang lain. Maka saya berharap guru sekarang niat untuk mencerdaskan anak,” imbuh Gus Qoyyum.
Sementara itu, Kepala MAN 2 Rembang Kasnawi mengatakan madrasah dewasa ini mengalami perkembangan yang pesat. Dibuktikan dengan berbagai prestasi yang bisa disejajarkan dengan sekolah umum.
“MAN 2 Rembang sedang bertransformasi menjadi madrasah unggul dengan berbagai program yang bermutu, salah satunya P4M,” imbuh Kasnawi.
Madrasah berbasis jihad dan doa para pendajulu dan kerja keras, kerja tuntas dan kerja ikhlas semua komponen madrasah zaman now.
Studi Sejarah MAN 2 Rembang, Gus Qoyum Jadi Pembicara
Rabu 3 Agustus 2023, MAN 2 Rembang berusia 61 tahun. Sebuah rentang usia yang cukup lama bagi sebuah institusi pendidikan. Sebuah perjalanan panjang yang tentunya banyak lika-liku yang dihadapi.
Untuk memperingati hari lahir ini, MAN 2 Rembang menggelar doa bersama dan study sejarah pada hari Rabu (3/8) bertempat di aula madrasah. Hadir pada acara ini seluruh civitas akademika MAN 2 Rembang.
Grup rebana siswa MAN 2 Rembang Mahfudzul Jabbar mengawali acara dengan lantunan berbagai shalawat dan qashidah. Jamaah yang hadir tampak larut dalam kekhusyukan.
Hadir juga dalam kegiatan ini, pengasuh Ponpes An Nur Lasem K.H. Abdul Qoyyum Manshur, komite madrasah serta tamu dari Kemenag Rembang.
Gus Qoyum dalam tausiyahnya menganjurkan kepada para hadirin terutama para siswa untuk tidak buang-buang waktu. Di dalam al-Qur’an juga dihargai karena mahalnya waktu.
Gus qoyum juga menceritakan tentang para pendiri madrasah. Bagaimana perjuangan mereka mengorbankan materi dan materiil untuk mendirikan dan mengembangkan MAN 2 Rembang yang di awal bernama pga lasem.
“Sangat sederhana, berjuang dan ikhlas demi minterkan orang lain. Maka saya berharap guru sekarang niat untuk mencerdaskan anak,” imbuh Gus Qoyyum.
Sementara itu, Kepala MAN 2 Rembang Kasnawi mengatakan madrasah dewasa ini mengalami perkembangan yang pesat. Dibuktikan dengan berbagai prestasi yang bisa disejajarkan dengan sekolah umum.
“MAN 2 Rembang sedang bertransformasi menjadi madrasah unggul dengan berbagai program yang bermutu, salah satunya P4M,” imbuh Kasnawi.
Madrasah berbasis jihad dan doa para pendajulu dan kerja keras, kerja tuntas dan kerja ikhlas semua komponen madrasah zaman now.