Humas

Ziarah dan Sarasehan MAN 2 Rembang di Masjid Jami’ Lasem, Ini Pesan Gus Zaim

Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-79 Republik Indonesia dan Milad ke-62, MAN 2 Rembang menyelenggarakan kegiatan bertajuk “Gelar Karya P5RA Ziarah Masyayih dan Sarasehan Moderasi Beragama”.

Dilaksanakan pada hari Selasa, 13 Agustus 2024, kegiatan ini bertempat di kompleks Masjid Jami’ Lasem. Hadir pada kesempatan tersebut K.H. Zaim Ahmad Ma’shoem, ta’mir masjid, guru dan pegawai serta seluruh peserta didik MAN 2 Rembang.

Diawali dengan khataman al-Qur’an selanjutnya diisi dengan pembacaan tilawah al-Qur’an, mahallul qiyam, tahlil, sambutan-sambutan, dan acara puncak sarasehan dengan dialog.

K.H. Zaim Ahmad Ma’shoem dalam ceramahnya menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat spesial karena dua hal yaitu diselenggarakan di dalam masjid dan dikumandangkan lagu kebangsaan Indonesia Raya di dalam masjid.

Menurutnya ini merupakan bentuk jatidiri sebagai bangsa Indonesia yang cinta tanah air. Saat ini terjadi degradasi penguatan kenegaraan di kalangan masyarakat. Moderasi beragama dan toleransi menjadi bisa menjadi solusi yang dimulai dari bagaimana anak-anak menghafal teks proklamasi, pancasila, maupun UUD. Dari yang awalnya tidak tahu maksudnya, tapi suatu saat akan bermanfaat.

“Kalau saya melihat Indonesia negara yang paling lengkap; indah, subur dan damai. Hal ini karena masyarakatnya yang heterogen, plural dan menumbuhkan nilai toleransi dan moderasi yang tinggi,” imbuh pengasuh Ponpes Kauman Lasem ini.

Ia menambahkan semakin tinggi nilai keberagaman maka semakin moderat dalam keberagamaan. Harapannya, siswa yang memilih menuntut ilmu di Lasem, bisa ikut belajar tentang keberagaman dan toleransi.

Gus Zaim menambahkan, kearifan lokal berupa toleransi di Lasem sudah diajarkan para founding fathers dan sudah terbentuk sejak lama. Ia menceritakan tahun 1740 sampai 1750 terjadi tiga kali perang antara tentara Belanda melawan masyarakat Lasem yang beragam dari kalangan arab-santri, jawa, dan tionghoa.

“Pemimpin perang Kyai Ali Baidlowi unsur arab-pesantren, pemimpin masyarakat Raden Panji Margono dari Jawa, sementara pemimpin wilayahnya Adipati Oei Ing Kiat keturunan Tionghoa. Ini merupakan nilai kebersamaan ketiga etnis yang luar biasa,” tegasnya.

K.H. Zaenul Arifin yang mewakili dewan ta’mir dan nadir Masjid Jami’ Lasem menyampaikan rasa bangga dan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini karena moderasi beragama termasuk program unggulan nasional Kementerian Agama RI.

Ia menambahkan bahwa moderasi beragama di Lasem dalam kehidupan sehari-hari sudah dipraktekkan oleh para pendahulu, para kyai di tengah-tengah Lasem yang majemuk multi agama dan multi ras.

“Terimakasih kepada kepala madrasah karena ikut mendorong moderasi beragama serta ikut mensyiarkan masjid. Mohon maaf jika banyak kekurangan dalam menyiapkan tempat. Semoga para peserta didik mendapatkan rahmat dan edukasi,” ucapnya.

Sementara itu Kepala MAN 2 Rembang, Akhmad Suhadak Solikin mengucapkan terimakasih atas kehadiran para kyai dan pihak ta’mir masjid Jami’ Lasem yang telah memberikan kemudahan fasilitas.

“Kegiatan ini dikemas dengan doa kepada para masyayih, P5RA, dan Moderasi Beragama. Semoga memberikan keberkahan bagi kita semua,” sambungnya. -huda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *