Gelar Workshop Kurikulum Merdeka, MAN 2 Rembang Datangkan Widyaiswara BDK Semarang
Dalam rangka meningkatkan kompetensi tenaga pendidik, MAN 2 Rembang menggelar kegiatan “Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka Pada Madrasah Aliyah” selama dua hari, Selasa sampai Rabu, 30-31 Juli 2024.
Bertempat di aula madrasah, Dr. Fatma Widyastuti, M.Ed., Widyaiswara Balai Diklat Keagamaan Semarang didaulat sebagai pemateri yang berkaitan dengan implementasi Kurikulum Merdeka.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Kakankemenag Kab. Rembang, Kasi Pendidikan Madrasah, Pengawas Madrasah, Kaur Tata Usaha, dan diikuti oleh seluruh tenaga pendidik MAN 2 Rembang.
Wakil kepala madrasah bidang akademik, Yadhi Nur Amin dalam sambutannya mewakili kepala madrasah menyatakan MAN 2 Rembang telah melaksanakan Kurikulum Merdeka sejak tahun pelajaran 2022/2023.
Adanya perubahan KMA dari 347 Tahun 2022 menjadi KMA 450 Tahun 2024 membuat madrasah berkewajiban untuk menyampaikan perubahan tersebut. Guru sebagai agen perubahan harus cepat beradaptasi dengan kondisi tersebut.
Hal ini diamini oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rembang, Moh. Mukson. Dalam sambutannya, Mukson menguatkan bahwa guru merupakan agent of change, sosok yang sangat penting terhadap perubahan yang terjadi.
“Guru harus kita hebatkan jika ingin madrasah kita menjadi madrasah yang hebat,” imbuhnya saat membuka acara.
Ia mengisahkan Jepang ketika luluh lantak akibat serangan bom atom saat Perang Duni II. Alih-alih tentang pasukan maupun senjata perang, Kaisar Jepang, Hirohito justru menanyakan berapa guru yang masih tersisa.
Demi menghidupkan masa depan negara, mereka mengkalkulasi bahwa potensi bangkit dimulai dari dunia ilmu pengetahuan yang tidak bisa lepas dari guru. Dengan penguatan di sana-sini, sekitar 30 tahun kemudian Jepang dapat bangkit dan menguasai berbagai bidang.
“Dari kisah ini kita bisa melihat bagaimana pentingnya peran guru dalam pembangunan bangsa. Jadilah guru yang bisa merespon perkembangan jaman,” harap Mukson. -huda