Kunjungan Ke MAN 2 Rembang, Khoirul Anam Kutip Dawuh Mbah Moen
Kepala MAN IC Pekalongan, Khoirul Anam melakukan kunjungan di MAN 2 Rembang pada hari Selasa, 10 September 2024. Tiba di madrasah ia langsung disambut oleh Kepala Man 2 Rembang, jajaran dewan guru yang diiringi tabuhan rebana.
Setelahnya dilakukan pembinaan bagi para guru di laboratorium komputer. Kepala MAN 2 Rembang, Akhmad Suhadak Solikin dalam sambutannya mengatakan bahwa kehadiran Kepala MAN IC Pekalongan ini sebagai tindak lanjut setelah ia bersama rombongan MAN 2 Rembang melakukan studi tiru berkunjung ke Pekalongan beberapa waktu yang lalu.
“Ini sebagai bentuk aksi Sahabat Madrasah yang digagas Kanwil, sebagai kolaborasi mencari informasi terkait dengan madrasah kita,” ungkap Suhadak.
Khairul Anam dalam paparannya dalam program Sahabat Madrasah tidak boleh ada yang merasa paling hebat. Semua saling membantu dan berkolaborasi sehingga antar madrasah tidak ada daya saing tapi berdaya sanding.
Ia juga memberikan cuplikan dawuh almarhum Mbah Moen tentang guru yaitu “Kamu kalau jadi guru, dosen atau jadi kyai kamu harus tetap punya usaha sampingan agar hati kamu tidak selalu mengharap pemberian ataupun bayaran orang lain.”
“Maka di MAN IC Pekalongan banyak guru yang juga menjadi entrepreneur, memiliki bisnis sampingan. Saya sendiri punya bisnis ternak lele,” ungkap Anam.
Selain itu menurut Mbah Moen, seorang guru tidak usah punya niat memintarkan murid karena sangat mungkin kita marah, kesal jika murid tidak pintar sehingga keikhlasannya menjadi hilang.
“Maka bapak ibu, tolong didoakan anak-anaknya. Sebelum mulai pembelajaran sempatkan waktu untuk membaca fatihah untuk murid, orangtuanya. Ini merupakan aspek spiritual yang bisa kita ambil keberkahannya,” imbuhnya.
Pada kesempatan tersebut, Kepala MAN IC Pekalongan juga memberikan tips sukes menjadi madrasah unggul. Pertama, networking dengan membangun jaringan, kedua teamwork; saling kerjasama (super team), ketiga; kolaborasi dengan pihak-pihak lain, dan keempat inovasi; pembelajaran jangan seperti jaman dulu harus menyesuaikan perkembangan jaman.